Translate

Selasa, 30 Juli 2013

ARTI SAHABAT


Haloo…bagaimana kabarnya nya?
Pasti lama tidak baca tulisan saya ya? Hahaha…
Kali ini saya ingin menulis mengenai sahabat, boleh ya?

“SAHABAT”

Kata kata itu pasti sudah sering didengar dan tak asing lagi, makna nya pun pasti kamu sudah tau, benar kan?
Ketika saya menanyakan kata kata itu pada mbah google dan menekan tombol “search” bermunculan kalimat yang menerangkan mengenai kata “Sahabat” ini,

“Sahabat laksana pelangi yang mencerahkan hidupmu setelah kau berhasil melewati badai”

Ada juga kalimat

“Sahabat adalah seseorang yang datang ketika seluruh dunia meninggalkan mu”

Hmmm…terdengar lebay ya?
Tapi ada kalimat yang saja juga setuju

“Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga daripada seribu teman yang mementingkan diri sendiri”

Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat mengenai sahabat yang bermunculan tapi tentu saja tidak akan saya tuliskan satu-persatu disini.

Ketika saya mencari makna Sahabat dalam Islam, ada tulisan dari sebuah blog yang saya kutip sebagian:

Islam memandang persahabatan sebagai nilai yang agung dan menentukan dalam nasib dan kehidupan seseorang. Karena itu, baik Nabi Saw maupun para Imam Maksum Ahlul Bait dalam banyak kesempatan menekankan untuk memilih sahabat dan kawan dengan benar. Misalnya dalam hadis Nabi disebutkan bahwa beliau bersabda,  “Manusia beragama seperti sahabatnya

“Bersahabat dengan orang yang arif dan bijak akan menghidupkan jiwa dan ruh.” 

Kriteria lain dari sahabat yang baik menurut Islam adalah orang yang setia dengan tali persahabatan. Beliau lalu menjelaskan batas-batas persahabatan dan berkata, 

Batasan-batasan persahabatan adalah; Pertama, dia mesti bersikap sama baik didepanmu maupun dibelakangmu (Yakni menjaga kejujuran dan persahabatan). Kedua, menganggap kebaikanmu sebagai kebaikannya dan celamu sebagai celanya. Ketiga, tidak mengubah perilsaya ketika dia mendapat kedudukan atau harta. Keempat, jika memiliki harta, dia tak akan pernah segan membantumu. Kelima, tidak membiarkanmu seorang diri kala engkau ditimpa masalah dan kesulitan.”

Kriteria lain dari sahabat yang baik adalah kesabaran.  

Imam Ali (as) berkata, “Bersahabatlah dengan orang yang penyabar, dengan begitu engkau bisa belajar meningkatkan kesabaranmu.” 

Hadis ini menjelaskan pengaruh sahabat yang penyabar. Orang yang penyabar akan mudah merendahkan hati ketika muncul masalah dalam persahabatan. Dia akan mudah memaafkan kesalahan sahabatnya. Perselisihan yang mungkin muncul antara dia dengan kawannya tidak akan mudah merusak persahabatan.


Nah itu sebagian kutipan dari sebuah blog, yang dapat saya simpulkan bahwa

Islam Menganjurkan kita untuk Memilih sahabat yang baik atau yang membawa pengaruh baik bagi diri kita.

Selain itu masih dari sebuah blog islam yang lain saya kutipkan ciri-ciri sahabat, Katanya sahabat itu :

  • Akan selalu melindungimu dari berbagai hal.
  • Selalu mempererat tali pertemanan dalam kondisi apapun
  • Jika memerlukan pertolongan darinya, ia akan membantumu
  • Apabila ia melihat sesuatu yang tidak baik darimu dia akan menegurnya dan menutupi dari aib
  • Jika kamu meminta bantuan, ia akan mengusahakannya
  • Bila kamu punya masalah, ia akan menanyakan kesusahanmu
  • Bila kamu memberi satu kebaikan kepadanya, ia akan menerima dengan baik
  • Selalu menghargai kebaikan darimu
  • Dia mempercayai perkataanmu.
  • Apabila kamu merencanakan sesuatu, ia akan membantumu
  • Jika kamu berselisih faham, niscaya ia akan lebih senang mengalah untuk menjaga kepentingan persahabatan. 

Yaah itu…beberapa kutipan mengenai sahabat setelah saya tanya pada mbah google
Pada intinya semua mengarahkan bahwa sahabat adalah seseorang yang peduli pada kita yang kepeduliannya biasanya melebihi teman-teman yang lain. Terutama pada saat kita merasa sedang down atau kalau saya boleh bilang dengan bahasa yang santun, saat kita tidak dapat berfikir bijaksana dan membutuhkan seseorang yang dapat mengembalikan ke kondisi yang bijaksana, dialah sahabat.

Sahabat adalah orang yang bisa memotivasi kita agar kita terpacu untuk menjadi orang yang selalu mengembangkan diri menjadi “a Good Person” bahkan “a Best Person”

Sebagian besar orang di dunia ini pastilah punya sahabat atau setidaknya pernah mempunyai sahabat, mungkin lebih dari satu orang.
Bahkan Rasulullah Muhammad saw pun mempunyai sahabat, bahkan banyak sekali.
Ada Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khattab, dan lainnya yang semuanya sangat Rasulullah pedulikan dan mereka pun amat sangat peduli terhadap Rasulullah Muhammad saw.

Bagi orang yang pandai bersosialisasi terutama yang belum menikah tentulah sangat mudah mendapatkan sahabat, tetapi seiring berjalan nya waktu, ketika kita menikah, atau sahabat kita menikah, tentulah persahabatan tidak akan sama seperti dulu lagi, baik dari segi intensitas waktu yang dijalani bersama maupun dari banyaknya perhatian dan kepedulian yang diberikan.

Yah memang sulit mencari orang yang tetap memberikan rasa peduli atau memberikan perhatian, yang bersedia meluangkan waktu hanya untuk mendengar keluh kesah kita, ditengah banyaknya tugas dan tanggung jawab yang harus dia kerjakan, belum lagi perhatian dan kewajibannya terhadap keluarganya, anak-anak dan pasangan nya yang memang harus menjadi prioritas pertama dibandingkan sahabatnya.

Mungkin hampir sama dengan pengalaman kebanyakan orang, sahabat-sahabat yang saya miliki ketika duduk di sekolah dasar, sekolah menengah, kuliah, sebagian besar entah pada kemana. Tidak pernah lagi bertemu. Apalagi jaman dulu belum ada FB, twitter atau jejaring sosial lain yang dapat melanggengkan komunikasi antara saya dan sahabat-sahabat sekolah dulu. Jangan kan internet, HP pun belum ada.

Ya karena komunikasi yang sudah sekian lama terputus sehingga membuat saya dan sahabat-sahabat lama tidak lagi saling share, berbagi cerita atau saling memberikan kepedulian, bahkan mungkin kami akan merasa canggung jika bertemu kembali.

Baru-baru ini sebuah jejaring sosial mempertemukan saya dengan seorang sahabat ketika saya masih sekolah dulu. Sahabat yang pada saat saya masih berseragam putih abu pernah satu kelas di tingkat dua dan tiga. Dia satu-satunya teman yang memanggil saya dengan sebutan “Ovie” dari dulu hingga sekarang. Senang sekali dia masih mau membaca tulisan saya di blog, masih bersedia untuk memberikan motivasi

Alhamdulillah masih ada beberapa sahabat yang saat ini masih mau berbagi kepedulian dengan saya, walaupun saya mempunyai banyak teman dekat, tetapi ketika sedang merasa tidak bijaksana, ketika pemikiran sumpek dan menghambat aktivitas positif, ketika ada ganjalan dan rahasia yang harus diceritakan, hanya orang-orang tertentu yang saya pilih untuk berbagi, yang saya merasa nyaman menceritakan penyebab kegundahan hati, ya orang pilihan tersebut bisa dikatakan sahabat. Sahabat yang bersedia meluangkan waktunya hanya untuk mendengarkan permasalahan, yang mau peduli memberikan saran atau solusi. Tidak hanya dikala kita gundah saja. 

Menurut saya…sahabat bisa saja tidak hanya dari lingkungan teman saat kita bersekolah saja, atau teman sepermainan di lingkungan rumah. Selain itu sahabat tidak harus seusia dengan kita. Bisa saja kita memperoleh sahabat baru di suatu tempat/kondisi yang sama sekali tak terduga, atau bisa saja kita mempunyai sahabat yang jarak umurnya sangat jauh berbeda dengan kita.

Ya karena itu yang terjadi dengan saya. Salah seorang sahabat saya, usianya jauh diatas saya dan kita bertemu bukan karena satu sekolah, bukan karena rumah yang berdekatan, tapi bertemu tidak sengaja pada suatu acara training motivasi. Tidak disangka saya bisa bersahabat dengan nya, sejak tahun 2009. Walaupun usia nya jauh diatas saya, tapi saya tidak canggung untuk berbagi cerita dengan nya, tidak canggung untuk bertingkah konyol dan saling mentertawakan kekonyolan itu hahaha. Thanks buat Teteh “I” yang telah menjadi sahabat sekaligus kakak bagi saya.

Oh ya…Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu mempunyai sahabat?
Apakah kamu memiliki orang yang sangat peduli padamu? Bersedia mendengarkan keluh kesahmu? Bersedia membantumu? Tidak rela melihat mu gundah, dengan senang hati membantu mu dan berusaha menarik mu kembali menemukan keceriaan mu? Selalu mengajak dan mengingatkan pada kebaikan, ingin agar kau menjadi lebih baik. Bukan kah itu sahabat namanya?
Bukankah memiliki sahabat sangat menyenangkan?

Tapi apakah kita sudah menjadi sahabat bagi sahabat kita?
Sudahkah kita membalas mempedulikannya? Siapkah kita membantu nya jika dia membutuhkan bantuan? Tahukan kita bahwa sebenarnya dia sangat membutuhkan pertolongan walaupun dia menyembunyikannya? Sudahkan kita berbagi, tidak hanya menuntut diri kita yang selalu ingin di perhatikan, tidak hanya memikirkan kepentingan kita yang selalu di nomorsatukan? Sudahkah kita memperhatikan kepentingannya?

Sudahkah…?

Kehilangan seorang sahabat…?
Aduh gimana ya rasanya?

Tiba-tiba saja seseorang yang begitu peduli pada mu tidak lagi mempedulikan mu? Pasti sedih rasanya. Semua orang pun mungkin akan menghindari hal ini, menghindari kehilangan sahabat baik.

Tapi…bagaimana jika kita telah menjadi sahabat bagi orang lain, tetapi orang tersebut tidak menganggap kita sahabatnya? Hanya mementingkan kepentingan nya saja sendiri, sehingga terkadang kita harus rela meninggalkannya agar kita tidak menaruh harapan. Harapan agar dia bersedia sedikit saja mempedulikan kita.
Entahlah…


Heey…
Seseorang yang bersedia menjadi sahabatmu, itu adalah seseorang yang luar biasa. Apakah akan mudah memperoleh pengganti orang yang peduli pada mu, orang yang memberikan perhatian nya, rela mendengarkan keluh kesah mu, rela membantu apa pun jika kamu meminta nya, bahkan jika tidak diminta pun dia bersedia memberikan apa yang kamu butuhkan. Seseorang yang membuat mu sering tersenyum, yang mengharapkan agar kamu selalu berada dalam kondisi terbaik dalam segala hal. Yang memotivasi kamu agar selalu dapat mengembangkan diri.

Jadi…apakah rela kehilangan nya?

Tidak akan mudah menemukan seorang sahabat, apalagi dalam waktu singkat…
Jadi…pertahankanlah seseorang yang bersedia peduli padamu sebagai sahabatmu, dan berusahalah memberikan kepedulian pada sahabat-sahabat mu

Sahabat-sahabatku…
Terimakasih sudah bersedia menjadi sahabat baik. Bersedia lebih peduli padaku dan aku pun akan berusaha tetap peduli, menjadi sahabat yang baik bagimu… sahabat-sahabatku…

Thanks buat sahabat-sahabatku sejak SMA, sahabatku yg baru lulus S2 dari UGM, buat sahabat-sahabatku saat kuliah, sahabatku yang sedang mengembangkan wirausaha, sahabat baruku yang begitu khawatir kalau aku ngambek, sahabat-sahabat di lingkungan kampus. Juga untuk sahabat-sahabat aku yang lainnya atau yang menganggap aku adalah sahabat. Thanks buat kalian semua

Thanks juga buat sahabat ter-spesial sahabat terbaik sejak aku kuliah hingga kini…Suamiku…

Thank you very much….
You are my best friends…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar