Dua pertemuan terakhir kuliah matematika di SP 2012/2013 ini saya tutup dengan metode diskusi kelompok bagi mahasiswa di kelas, memang sempat terfikir, selama SP matek ini tidak ada diskusi kelompok, ditambah permintaan salah seorang mahasiswa, maka klop lah…dengan mantap saya tekad kan “yeah…ditutup dengan diskusi kelompok”.
Tapi ini bukan diskusi sembarang diskusi hehehe…maksudnya bukan diskusi biasa yang setiap kali sering dilaksanakan pada metoda-metoda belajar pada umumnya. Yaa umum nya, Dosen memberikan soal, kemudian mahasiswa disuruh berkelompok untuk mendiskusikan solusinya, kemudian solusinya diserahkan perkelompok, biasanya dibahas atau bisa juga tidak dibahas. Dan biasanya dengan metode seperti itu, terjadi kerjasama antar mahasiswa, maksudnya hanya seorang saja mahasiswa yang “kerja“ mengerjakan solusi soal (biasa nya yang pintar dan sudah paham materi), sedangkan teman-teman sekelompoknya men“sama”kan alias cuma nyontek atau nyalin hehe. Mana bisa paha materi kalau begini?
Karena saya tidak mau yang biasa-biasa…maka diskusi kelompok kali ini saya bikin lain dari biasa.
Sehari sebelum pelaksanaan diskusi kelompok, saya pilih beberapa mahasiswa yang berdasarkan proses pembelajaran di kelas beberapa mahasiswa ini sudah memahami materi lebih baik dari teman-teman nya yang lain. Kemudian saya persilahkan mereka membentuk kelompok sendiri yang terdiri 3-4 orang anggota.
Tidak hanya itu saja, saya minta masing-masing kelompok untuk belajar terlebih dahulu membahas soal-soal mengenai seluruh materi yang sudah dipelajari dan yang akan diujiankan minggu depan.
Saya juga meminta kepada ketua kelompok agar bersedia menerangkan, menjelaskan materi yang belum dipahami anggota nya. Karena keesokan harinya….”Pertandingan akan dimulai”.
Ya keesokan hari nya kamis 25 Juli 2013. Saya persilahkan anggota kelompok maju ke depan kelas, untuk menyelesaikan soal. Ada yang unik disini, mahasiswa maju ke depan papan tulis tidak embawa selembar kertas pun dan sambil belum mengetahui soal apa yang akan mereka kerjakan karena…”kejutan”. Ya soal nya saya berikan sesudah mereka siap berdiri di depan. Hal ini saya maksudkan agar mahasiswa siap dan mampu mengerjakan bentuk soal yang seperti apa pun dengan kemampuan sendiri. Jika mahasiswa tersebut tidak mampu dipersilahkan mundur untuk kembali berdiskusi dengan kelompoknya, tetapi soal tersebut dapat direbut oleh kelompok lain.
Bagi mahasiswa yang mengerjakan soal dengan benar tentu saja saya beri point nilai, tapi ada hal menarik yaitu ketua kelompok nya ikut kecipratan memperoleh point nilai. Beruntung bagi ketua kelompok yang anggotanya banyak ke depan mengerjakan soal dengan benar, hanya dengan ongkang-ongkang kaki, ketua kelompok bisa memperoleh poin nilai banyak. Point nilai bagi ketua kelompok menurut saya sepadan dengan usaha dia menerangkan pada anggotanya agar para anggota ini dapat memahami materi dengan baik.
Kenapa saya terapkan metoda ini di dua hari terakhir perkuliahan?
Tujuan saya pertama memudahkan mahasiswa memahami materi perkuliahan, karena masih ada beberapa mahasiswa yang hingga detik detik menjelang ujian akhir semester ini masih belum memahami materi, padahal saya sudah berulang kali menerangkan materi yang sama. Barangkali jika yang menerangkan nya adalah teman sendiri, dia akan lebih mudah dan lebih cepat paham
Kedua mengajarkan sikap tenggang rasa dan mau berbagi ilmu pengetahuan bagi yang sudah paham materi. Selama ini ada anggapan bahwa kalo orang yang pintar pasti pelit ilmu, tidak mau berbagi. Padahal apa ruginya membagikan ilmu apalagi di perkuliahan. Jika kita bisa paham materi dan ujian memperoleh nilai A, kemudian berbagi kepada teman dan teman pun juga memperoleh nilai A, apakah kita rugi?
Justru ilmu itu akan semakin kuat menempel pada otak kita, jika kita membagikannya pada orang lain, percaya deh, ilmu kita akan semakin bertambah begitu juga pahala nya akan semakin mengalir.
Ketiga memunculkan rasa percaya diri bagi mahasiswa-mahasiswa yang kemarin-kemarin belum paham untuk tampil ke depan dan menyelesaikan solusi soal. Toh saingan nya adalah sesama anggota kelompok, sedangkan sang ketua yang sudah dianggap “pintar” dibekukan sementara hehehe.
Keempat melatih sikap bekerja sama (yang sebenarnya) diantara mahasiswa
Kelima tentu saja memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh nilai proses pembelajaran yang tinggi.
Tapi ternyata yang terjadi di hari kamis ini tidak sesuai dengan yang saya harapkan, ada beberapa mahasiswa yang cuek dengan ke-belum paham-an mereka. Mereka tidak diskusi sebelumnya, tidak bertanya pada ketua kelompok, bahkan ada ketua kelompok yang tidak ada anggota nya karena mahasiswa nya tidak hadir…
Duh sedihnya…
Walaupun mahasiswa yang cuek ini hanya sebgian kecil, tapi cukup membuat saya khawatir. Yaa..sebagian kecil mahasiswa tidak memiliki daya juang untuk berusaha, untuk meraih prestasi, untuk sukses. Kalau menurut “bahasa” salah seorang mahasiswa “kurangnya adrenalin untuk berpacu”. Sedih kan?
Sungguh saya ingin mahasiswa-mahasiswa ini lulus kalau bisa dengan nilai yang tinggi, karena apa? karena sebagian besar mahasiswa ini mengambil kuliah saya ini karena ingin memperbaiki nilai mereka yang kurang baik atau bahkan tidak lulus pada semester reguler. Jadi nilai mereka harus tinggi kan? Jangan E lagi? Dan saya hanya akan memberikan nilai sesuai dengan kemampuan pemahaman mereka. Mana mungkin saya luluskan jika tidak mampu untuk lulus.
Saya sampaikan kekecewaan saya di depan kelas, dan mereka berjanji untuk diskusi hari jumat besok mereka akan berusaha lebih baik.
Hari jumat 26 Juli 2013 kembali metoda yang sama dilaksanakan pada proses pembelajaran di kelas. Alhamdulillah…semuanya berjalan lebih baik dibandingkan hari sebelumnya. Walaupun belum 100% sesuai dengan harapan saya, tapi tak mengapa, sudah lebih baik, banyak yang lebih paham dan nilai proses nya pun lebih banyak.
Pertemuan hari itu ditutup dengan memberikan reward bagi beberapa mahasiswa berprestasi dan doorprize.
Selamat kepada mahasiswa-mahasiswa, yang memperoleh nilai UTS tertinggi, yang memperoleh nilai proses terbanyak, dan kedua terbanyak, juga yang memperoleh doorprize dan terima kasih bagi seksi dokumentasi. Semoga hadiah dan doorprize yang diberikan bermanfaat dan dapat memotivasi untuk terus berprestasi.
mudah2an dgn metoda diskusi klompok kemaren, berpengaruh besar bagi mahasiwa SP Matek 1 untuk mendapatkan hasil akhir yg memuaskan. saya dan teman2 berterimakasih banyak atas bimbingan ibu slama kuranglebih 2 bulan ini.semoga ilmu yg ibu berikan bisa kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.AMIN!!
BalasHapusTrims Dio...Semoga memperoleh Nilai yang tinggi untuk Matematika Teknik I, amiiin
Hapussemoga nilainya bagus2 dan bermanfaat untuk kita semua amiin :)
Hapus