Translate

Kamis, 15 Agustus 2013

Langsung Action



Malam itu diadakan buka puasa bersama warga kompleks rumahku, secara sederhana di halaman rumah salah seorang tetangga ku. Komplek perumahan kami memang kompleks kecil yang terbilang baru, yang hanya terdiri dari 16 unit rumah dan baru 12 keluarga yang menempati. Baru 1 tahun 4 bulan aku menempati rumah baru ku ini sebagai warga yang pertama di kompleks ini, Alhamdulillah sekarang rumah-rumah kosong itu sudah hampir ditempati semua.

Sambil mengobrol santai, suamiku membahas mengenai keamanan saat mudik lebaran, juga agar kami dapat saling menjaga dan memantau rumah-rumah yang jumlahnya tak seberapa itu. Salah seorang warga mengusulkan agar memasang kawat berduri untuk mengelilingi benteng kompleks, sebagai keamanan pasif. Sedangkan untuk keamanan aktif, telah ada salah seorang petugas keamanan untuk menjaga kompleks kami saat kami mudik, seperti tahun yang lalu.

Beberapa bulan yang lalu 2 keluarga warga kompleks kami memang pernah kehilangan barang karena rumah nya dimasuki pencuri. Dan kalau dilihat dari rumah-rumah sekitar kompleks pun, hampir setiap rumah memakai gulungan kawat berduri pada tembok nya untuk melindungi rumahnya. Kami sepakai hal itu merupakan usul yang bagus, tetapi pembicaraan mengenai kawat berduri itu terhenti sampai disitu karena Adzan telah berkumandang dan kami pun disibukan dengan aktifitas berbuka serta sholat Magrib berjamaah.
Keesokan pagi nya para ibu-ibu heboh (tapi untunglah heboh nya hanya di Grup WhatsApp, sehingga suaranya tidak terdengar berisik hehehe). Heboh karena saat subuh salah seorang tetanggaku melihat ada orang sedang mengamati salah satu rumah di kompleks kami dan langsung kabur meloncati benteng samping. Sedangkan gerbang kompleks masih terkunci. Tentu saja para ibu-ibu ini khawatir akan keamanan kompleks terutama khawatir kejadian beberapa bulan yang lalu terjadi lagi.

Membaca kehebohan di WhatsApp, rupanya suami ku langsung “action”. Pulang dari tempatnya bekerja suami ku mengatakan bahwa Ia telah membeli beberapa besi dan telah menyuruh orang di kantornya untuk memotong dan mengelas besi-besi tadi untuk dudukan kawat berduri, dan beberapa hari lagi kawat berduri itu siap dipasang. 

Tentu saja saya terpana sekaligus kagum mendengarnya. Secepat itu dia “action”. Padahal asumsi saya, pembicaraan mengenai kawat berduri tempo hari baru membahas mengenai setuju saja, belum ada pembicaraan lebih lanjut lagi mengenai apa yang harus disiapkan, siapa yang menyiapkan, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa iuran yang dibebankan kepada masing-masing kepala keluarga. Tapi…Iya ya..kalau harus rapat lagi..rapat lagi..realisasi nya akan lama, sedangkan hari raya tinggal satu minggu an lagi.

Beberapa hari kemudian halaman rumahku dipenuhi besi-besi dudukan kawat berduri yang Dia bawa sendiri dari kantornya menggunakan motor. Langsung action mendempul, mengecat besi-besi tadi agar siap pasang. Yeah..ini kan seharusnya kerjaan nya semua warga..? Mungkin Dia berfikir jika harus menunggu semua warga berkumpul untuk mengerjakan ini, membutuhkan waktu lebih lama, padahal kebutuhan ini sangat endesak waktunya. Keesokan harinya setelah besi-besi siap pasang, barulah kerja bakti semua warga kompleks di mulai untuk memasang kawat berduri pada benteng samping kopleks kami. 

Itulah salah satu sifat yang aku kagumi dari suami ku, Dia tidak pernah betele-tele, atau mengumbar janji, Dia pasti akan langsung “action” jika menghadapi suatu rencana. Dan satu lagi yang aku kagumi, dia bersedia mengorbankan energi nya, uang nya untuk memulai action nya, tanpa menunggu-nunggu harus ada orang lain yang membantu nya. 

Sama seperti saat lebaran tahun lalu, saat pintu gerbang selesai dibuat oleh developer, Dia langsung action membeli kunci gembok dan menggandakannya sendiri, kemudian membagi-bagikan pada tetangga. Pun saat kecurian terjadi di kompleks kami, langsung action untuk menyiapkan dan memasang lampu kompleks yang Alhamdulillah semua warga turut membantu dalam pemasangan lampu tersebut.

Ya,  Action-action nya kadang menjadi motivasi bagi orang lain untuk turut terlibat action  membuat banyak perubahan dan perbaikan kondisi kompleks kami menjadi lebih baik.
Mudah-mudahan dari cerita saya kali ini ada hal positif yang dapat diambil oleh adik-adik mahasiswa, terutama mengenai sikap “action” tadi. 

Terkadang saya heran mendengar mahasiswa yang sering rapat hingga larut malam membahas sesuatu…aduh udah deh jangan kebanyakan dibahas….langsung saja…action… hahahaha
Ayo..action…action….

3 komentar:

  1. hidup action bu, wah yang rapat sampai malam itu sumber dari mana bu?

    BalasHapus
  2. sangat bermanfaat sekali bu,sebagai bahan renungan juga.banyak manfaatnya langsung action biar rezeki juga gak di sabet orang.
    bikin move on nih blog.
    harus langsung action ?! insya Alloh bisa

    BalasHapus
  3. kenapa saya ga dikasih tau bu, pasti langsung saya bantu masang pagar
    jangn salah bu, bahkan saya pernah jadi pagar bagus di acara nekahan
    hahaha

    BalasHapus